Ini Harapan BPPT, Setelah Kereta ASEAN-Korea Selatan Diluncurkan

Image
Pemerintah Korea Selatan meluncurkan program ASEAN-Korea Train di stasiun kereta Seoul, Rabu (16/10/2019) | dok. BPPT

 Pemerintah Korea Selatan meluncurkan program ASEAN-Korea Train di stasiun kereta Seoul, Rabu (16/10/2019). Kereta ini akan melayani sejumlah kota besar di Korsel.

Delegasi Indonesia yang menghadiri seremoni tersebut terdiri dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), perwakilan Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri dan lain-lain.

Sekretaris Utama (Sestama) BPPT, Dadan M. Nurjaman mengatakan acara ini merupakan sebuah rangkaian menjelang ASEAN-Republic of Korea Commemorative Summit 2019 yang akan digelar di Busan pada tanggal 25-26 November mendatang.

"Kereta ASEAN-Korea itu diselenggarakan untuk mempromosikan people to people connectivity antara negara-negara ASEAN dan Korea dibawah tema people, prosperity dan peace," ungkap Dadan dilansir dari laman resmi BPPT, Minggu (20/10/2019).

Program kereta ASEAN-Korea sendiri akan beroperasi selama tiga hari untuk mengangkut sekitar 200 penumpang dari 10 negara ASEAN. Kota-kota yang dilayani kereta ini adalah Seoul, Gyeongju, Busan dan Suncheon Gwangju.

Dadan berharap nantinya terjalin kerjasama antara Indonesia melalui BPPT dengan Pemerintah Korea Selatan.

“Sesuai dengan salah satu pilar dari New Southern Policy Kemitraan ASEAN-Korea , prosperity, perlu ditingkatkan kerjasama dalam kerangka Green Technology Partnership Innitiative,” sebut Dadan.

Ia menuturkan pihaknya siap untuk melakukan kaji terap teknologi yang berorientasi ramah lingkungan. Terlebih, BPPT baru saja melakukan perluasan kerjasama dengan banyak pihak untuk pengembangan kendaraan bermotor listrik.

Dalam program Green Technology Partnership Innitiative (GTPI), Dadan menyatakan BPPT sudah bekarjasama dengan Korean Institute of Science and Technology (KIST) melalui smart farming.

Ke depan diharapkan dapat bekerjasama dalam bidang waste to energy, electric vehicle development termasuk electric batteries.

"Semoga Indonesia dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini dan mampu menerapkan teknologi yang tepat untuk mampu menghela pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Dadan.

Komentar